Selasa, 04 Desember 2012

Diego Michels – Anak Kandung Di Buang Anak Orang Di Sayang


Diego Michels diberitakan dilaporkan ke Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang (Kamis,8/11/2012), hal itu diduga terkait atas pemukulan dirinya terhadap empat pekunjung klub Malam didaerah Senaya
.
Peristiwa itu terjadi karena selisih paham antara Diego dengan pengunjung klub malam yang berujung dengan adu fisik. Pada saat kejadian Diego Michels diduga dalam pengaruh minuman yang beralkohol

Diego Michels melejit sejak Sea Games 2011 yang lalu, raihan prestasi itu mengangkat namanya sebagai pemain naturalisasi yang berhjasil di timnas Indonesia, sayangnya disamping kehebatannya dilapangan hijau,

Diego lumayan dekat dengan klub malam, memang itu hak pribadinya. Tetapi itu bukan menjadi contoh yang baik bagi seorang pemain timnas

Tapi bila kejadian semalam memang benar adanya dan cedera itu hanya alasan PSSI untuk menutup-nutupi peritiwa pemukulan diklub malam, sudah selayaknya Diego Michels tidak diikutkan ke Piala AFF

Bukankah sebelumnya PSSI juga pernah mencoret pemain yang sering keluar malam dan minum minuman yang beralkohol, Kurniawan Dwi Julianto dan Titus Bonai adalah pemain-pemain yang penah dicoret dari timnas karena sering keluar malam

Kutipan  berita ini saya ambil dari : http://olahraga.kompasiana.com/.
 
Dan ini tanggapan saya :

Inilah hebatnya kita orang indonesia “anak kandung di buang anak orang di sayang-sayang”
Sudah jelas dan terang setiap terjadi pemukulan atau pengeroyokan tidak ada uud indonesia yang membenarkannya,apalagi si pemukul warga luar yaitu belanda?hm……

Untuk belanda mari kita merajuk ke masa lalu apa kehebatan dan keistimewaan yang mereka perbuat kpada kita orang orang indonesia? Bukalah matamu sebelum kau buta beneran.
Persoalan ini mengingatkan saya bunyi suatu pepatah melayu yaitu : jangalah berusaha menegakkan tali yang basah”

Untuk peristiwa ini apapun masalahnya wajib anak kandung di bela ketimbang anak orang harga diri jangan di biarkan kita. di pecundang orang seenaknya saja jika ia memang salah adili walaupun misalnya ia seorang raja tinggal di negri orang ………itu baru namanya bijaksana.

Dan ingat juga bunyi pepatah ini “hilang satu tumbuh seribu” ganti dia banyak kok yang lain.

Maaf jiwa patriot saya mengebu,bila ada yang tersinggung dengan tulisan ini mari kita sama-sama mengenang dulu para pahlawan kita,apa salah atau benar saya ini dalam menyikapi persoalan kayak beginian ngak kunjung selesai bahkan orang yang teraniayapun tak ada yang mau berpihak kepadanya kemana di buat hati nurani sebagai orang yang beradap berlambangkan persatuan indonesia?

Mana Tangapanmu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar