Diego Michels diberitakan dilaporkan ke Kepolisian Sektor
Metro Tanah Abang (Kamis,8/11/2012), hal itu diduga terkait atas pemukulan
dirinya terhadap empat pekunjung klub Malam didaerah Senaya
.
Peristiwa itu terjadi karena selisih paham antara Diego
dengan pengunjung klub malam yang berujung dengan adu fisik. Pada saat kejadian
Diego Michels diduga dalam pengaruh minuman yang beralkohol
Diego Michels melejit sejak Sea Games 2011 yang lalu, raihan
prestasi itu mengangkat namanya sebagai pemain naturalisasi yang berhjasil di
timnas Indonesia, sayangnya disamping kehebatannya dilapangan hijau,
Diego
lumayan dekat dengan klub malam, memang itu hak pribadinya. Tetapi itu bukan
menjadi contoh yang baik bagi seorang pemain timnas
Tapi bila kejadian semalam memang benar adanya dan cedera
itu hanya alasan PSSI untuk menutup-nutupi peritiwa pemukulan diklub malam,
sudah selayaknya Diego Michels tidak diikutkan ke Piala AFF
Bukankah sebelumnya PSSI juga pernah mencoret pemain yang
sering keluar malam dan minum minuman yang beralkohol, Kurniawan Dwi Julianto
dan Titus Bonai adalah pemain-pemain yang penah dicoret dari timnas karena
sering keluar malam
Kutipan berita ini
saya ambil dari : http://olahraga.kompasiana.com/.
Dan ini tanggapan saya :
Inilah hebatnya kita orang indonesia “anak kandung di buang
anak orang di sayang-sayang”
Sudah jelas dan terang setiap terjadi pemukulan atau
pengeroyokan tidak ada uud indonesia yang membenarkannya,apalagi si pemukul
warga luar yaitu belanda?hm……
Untuk belanda mari kita merajuk ke masa lalu apa kehebatan
dan keistimewaan yang mereka perbuat kpada kita orang orang indonesia? Bukalah matamu
sebelum kau buta beneran.
Persoalan ini mengingatkan saya bunyi suatu pepatah melayu
yaitu : jangalah berusaha menegakkan tali yang basah”
Untuk peristiwa ini apapun masalahnya wajib anak kandung di
bela ketimbang anak orang harga diri jangan di biarkan kita. di pecundang orang
seenaknya saja jika ia memang salah adili walaupun misalnya ia seorang raja tinggal
di negri orang ………itu baru namanya bijaksana.
Dan ingat juga bunyi pepatah ini “hilang satu tumbuh seribu”
ganti dia banyak kok yang lain.
Maaf jiwa patriot saya mengebu,bila ada yang tersinggung
dengan tulisan ini mari kita sama-sama mengenang dulu para pahlawan kita,apa
salah atau benar saya ini dalam menyikapi persoalan kayak beginian ngak kunjung
selesai bahkan orang yang teraniayapun tak ada yang mau berpihak kepadanya kemana
di buat hati nurani sebagai orang yang beradap berlambangkan persatuan
indonesia?
Mana Tangapanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar