Jumat, 04 Mei 2012

Mempelai Di Gigit Kelabang

Kembali cerita ini sengaja gw share ke semua pembaca sebuah kisah dongeng ciptaan dw. Berawal dari seusai pesta pernikahan semalaman suntuk,sebut sajalah pernikahan si Puwer Dan Ramelah (Nama Samaran).


Namanyapun baru pesta pasti sana sini susunan barang agak berantakan.
Maka di kebasilah itu semua oleh sang mempelai.mempelai lelaki kembali menata susunan meja,bangku,lemari dan lain-lain sebagainya.



Sementara mempelai wanita mencuci dan menjemur pakaian yang telah dibersihkan tersebut.
Sekitar Waktu hendak mendapatkan sholat dzuhur jam 12.30 pergilah mempelai wanita ke sumur untuk mandi.sewaktu sebelum mandi ia telah sempatkan mengambil handuk dari jemuran dan dicantelkan aja di dinding kamar mandi.

Maka mandilah si Ramelah dengan hati senang bercampur debar di dada,makhlumlah merekakan baru melangsungkan pernikahan dan sebentar lagi akan melaksanakn perkerjaan wajib dan halal harus mereka tunaikan yaitu malam pertama.

Setelah puas ramelan mandi membersihkan dirinya maka ia raihlah handuk yang di cantelkan tadi………
Dan di balutkan ke tubuhnya,entah mengapa spontan si ramelah mencerit sekuat tenaga sehingga se isi rumah tersebut menhampirinya ke kamar mandi.

Apa gerangan yang telah terjadi,ternyata ramelah telah pingsan didapati si suami.ia periksa istrinya setelah ia tau apa penyebabnya ia gendong istrinya ke kamar mereka,sebari mulut berkata istri di cokot kelabang………..Tolong …..Emak………
Siramelan telah sadar dikit-dikit,matanya kelihatan sekali-kali putih,sekali-kali kelihatan hitamnya menahan rasa sakit mungkin.

Atas kebijakan se orang tetangganya,tetangga tersebut berkata : Cepat panggil pak tabib di dusun ujung sana ia terkenal bisa mengobati orang yang kena bisa,maka di datangkanlah tabib tersebut.
Setelah di periksa si pak tabib,ia geleng-geleng kepala senbari melihat ke orang tua,suami,martua si ramelah.
Pak tabibpun berkata : “Anunya yang ke gigit” Anunya apa????kemaluannya.
Menyembuhkan ini sulit akan tetapi kalau ibu,bapak dan suaminya ikhlas bisa saya sembuhkan.
Suami : “Lakukanlah Pak Apapun Itu” yang penting istri saya sembuh.maka di isaplah kemaluan tersebut untuk menghilangkan bisanya he.....he...dasar doekoen jadul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar